PERSAUDARAAN YANG RUKUN
Mazmur 133:1-3
Secara normal, tentunya
semua orang merindukan suasana kehidupan yang diberkati oleh Tuhan. Karena
hidup yang diberkati merupakan kehidupan yang dikenankan oleh Allah. Namun
dalam faktanya, banyak orang yang mengeluh karena hidup yang dijalaninya sering
dirasakan sebagai sebuah situasi kehidupan yang kering, hampa dan tanpa makna.
Mazmur ini
mengungkapkan rahasia kebenaran rohani tentang kehidupan yang berkenan kepada
Allah; yaitu hidup yang senantiasa diwarnai oleh suasana persaudaraan yang
rukun berdasarkan kasih Tuhan. Sebab Allah tidak mungkin menyatakan berkat-Nya
bagi manusia yang selalu hidup dalam perpecahan sebagai akibat ambisi dosa.
Sungguh alangkah
baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun (ay.1)
Sebuah nyanyian kerinduan yang mengekpressikan tentang gambaran hidup dalam
kasih Allah, yang ditandai dengan adanya kasih persaudaraan, penuh kerukunan
satu dengan yang lain. Persaudaraan dan kerukunan dalam keluarga, di tempat
kerja, dalam gereja, antar agama dan di segala tempat. Persaudaraan dan kerukunan
digambarkan pula seperti ‘minyak’ dan ‘embun’ yang mempunyai makna kesukaan,
keharuman, ketentraman lahir-batin dan suasana yang sejenisnya. Itulah gambaran
kehidupan yang diberkati oleh Tuhan. Kehidupan yang demikian adalah kehidupan
yang dikenankan oleh Allah. Sebuah suasana yang menggambarkan tentang suasana
sorgawi.
Sebagai
anak-anak yang telah dipulihkan di dalam kasih Kristus, mari kita senantiasa
hidup dalam kasih persaudaraan. Senantiasa rukun satu dengan yang lain. Sebab
itulah hidup yang dikehendaki oleh Allah. Sebab di mana kerukunan dan kasih
persaudaraan dinyatakan, maka kesanalah Tuhan mencurahkan berkat-berkat-Nya.
Amin!