Sunday 12 June 2016

MELIHAT KEMULIAAN ALLAH DALAM KETAATAN

MELIHAT KEMULIAAN ALLAH DALAM KETAATAN
Lukas 5;5-11
Dalam sejarah penciptaan manusia, sangat jelas disitu ditekanan tentang  kedudukan manusia sebagai mandataris Allah di bumi, yaitu untuk bekerja mengelolah hidup dan dunia ini bagi kemuliaan Allah. Sebagai mandataris Allah, tentunya manusia dituntut untuk bekerja berdasarkan perintah/mandat Allah semata-mata dan bukan berdasarkan selera manusia. Namun dosa telah merusak cara pandang kita tentang Allah sehingga terkadang kita meragukan kuasa-Nya. Kita sering berkarya dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan analisa akal manusiawi kita.
Diceritakan dalam bacaan ini, Simon Petrus dan teman-temannya sedang membereskan jalanya. Mereka adalah nelayan yang berpengalaman. Namun sekalipun mereka sudah semalaman menjala ikan, tetapi belum juga mendapatkan hasil. Hidup mereka sangat tergantung dari hasil tangkapan ikan. Di tengah keputus-asaan, datanglah Yesus menghampiri mereka. Dalam perjumpaan itu, Yesus mengajak Petrus dan teman-temannya bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala. Hasilnya, sungguh di luar dugaan. Mereka mendapat banyak ikan bahkan jala mereka nyaris koyak. Ada hal menarik dari kisah ini bahwa meskipun mereka nelayan yang sudah berpengalaman; tahu persis kapan dan dimana dan bagaimana cara menangkap ikan. Namun ketika Yesus meminta untuk bertolak ke tengah dan menjala ikan, mereka tetap mengikuti apa yang Yesus katakan. Petrus dan teman-temannya membuka hati dan budi mereka sehingga menerima undangan Yesus. Hasilnya, sangat menakjubkan.
Disini kita belajar, bahwa apabila Tuhan memerintahkan kita untuk taat, apapun bentuk perintah itu dalam kehidupan kita, jangan nilai situasi berdasarkan kemampuan dan pikiran kita sendiri, melainkan taat saja tanpa banyak bertanya. Dalam kisah ini, Petrus mentaati Firman Tuhan dengan sepenuh hati; tanpa banyak tanya. Akibatnya, ia melihat kemuliaan Allah dan menerima berkat yang melimpah. Kisah ini mengajar kita untuk bagaimana merespon ketika Tuhan memerintahkan kepada kita sesuatu yang nampaknya tidak masuk akal. Mari kita belajar taat dengan sepenuh hati. Dengan demikian kehidupan kita akan diberkati. Amin!











No comments:

Post a Comment