MELIHAT
KEMULIAAN ALLAH DALAM KETAATAN
Lukas 5;5-11
Dalam sejarah
penciptaan manusia, sangat jelas disitu ditekanan tentang kedudukan manusia sebagai mandataris Allah di
bumi, yaitu untuk bekerja mengelolah hidup dan dunia ini bagi kemuliaan Allah. Sebagai
mandataris Allah, tentunya manusia dituntut untuk bekerja berdasarkan
perintah/mandat Allah semata-mata dan bukan berdasarkan selera manusia. Namun
dosa telah merusak cara pandang kita tentang Allah sehingga terkadang kita
meragukan kuasa-Nya. Kita sering berkarya dengan mengandalkan kekuatan dan
kemampuan analisa akal manusiawi kita.
Diceritakan
dalam bacaan ini, Simon Petrus dan teman-temannya sedang membereskan jalanya. Mereka
adalah nelayan yang berpengalaman. Namun sekalipun mereka sudah semalaman
menjala ikan, tetapi belum juga mendapatkan hasil. Hidup mereka sangat
tergantung dari hasil tangkapan ikan. Di tengah keputus-asaan, datanglah Yesus
menghampiri mereka. Dalam perjumpaan itu, Yesus mengajak Petrus dan
teman-temannya bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala. Hasilnya,
sungguh di luar dugaan. Mereka mendapat banyak ikan bahkan jala mereka nyaris
koyak. Ada hal menarik dari kisah ini bahwa meskipun mereka nelayan yang sudah
berpengalaman; tahu persis kapan dan dimana dan bagaimana cara menangkap ikan.
Namun ketika Yesus meminta untuk bertolak ke tengah dan menjala ikan, mereka
tetap mengikuti apa yang Yesus katakan. Petrus dan teman-temannya membuka hati
dan budi mereka sehingga menerima undangan Yesus. Hasilnya, sangat menakjubkan.
Disini kita
belajar, bahwa apabila Tuhan memerintahkan kita untuk taat, apapun bentuk
perintah itu dalam kehidupan kita, jangan nilai situasi berdasarkan kemampuan
dan pikiran kita sendiri, melainkan taat saja tanpa banyak bertanya. Dalam
kisah ini, Petrus mentaati Firman Tuhan dengan sepenuh hati; tanpa banyak tanya.
Akibatnya, ia melihat kemuliaan Allah dan menerima berkat yang melimpah. Kisah
ini mengajar kita untuk bagaimana merespon ketika Tuhan memerintahkan kepada
kita sesuatu yang nampaknya tidak masuk akal. Mari kita belajar taat dengan
sepenuh hati. Dengan demikian kehidupan kita akan diberkati. Amin!
No comments:
Post a Comment