Tuesday, 12 January 2016

MENANTI-NANTIKAN TUHAN

Mazmur 25:1-5
MENANTI-NANTIKAN TUHAN
Menjadi umat Tuhan yang taat dan setia, tidak berarti bahwa kita akan lepas dari berbagai pergumulan. Pergumula adalah bagian dari hidup manusia; orang yang percaya maupun orang yang tidak percaya. Setiap saat kita dapat menghadapi masalah dan pergumulan hidup. Tuhan pun tidak pernah berjanji bahwa Dia akan meluputkan kita dari setiap bentuk permasalahan hidup. Yang Dia janjikan ialah bahwa Dia akan menyertai dan memberi kekuatan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dan selalu menanti-nantikan pertolongan-Nya.
Daud begitu yakin bahwa orang yang menanti-nantikan Tuhan tidak akan mendapat malu. Sebaliknya, orang yang tidak setia dan tidak taat akan mendapat malu. Pemazmur senantiasa mengangkat jiwanya kepada Tuhan di dalam doa setiap saat (ay.1), ia menyerahkan dirinya dan seluruh perhatiannya hanya kepada Allah (ay.2). Pemamur percaya dan mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan sehingga ia tidak mungkin lagi dipermalukan oleh musuh (ay.3). Ia menanti-nantikan Tuhan sehingga masa depannya terjamin. Pemamur yakin bahwa orang yang menanti-nantikan Tuhan pasti hidupnya dipimpin oleh Tuhan.

Banyak orang tidak tahan menghadapi berbagai masalah dan pergumulan. Mereka mengeluh dan terus mengeluh sehingga kalah sebelum berjuang karena tidak percaya kepada Tuhan. Yesus sudah memberi pesan bahwa sebelum kedatangan-Nya kelak, akan banyak masalah dan pergumulan  dihadapi oleh umat-Nya ( Mat.24:3-28). Tetapi ketika kita senantiasa menanti-nantikan pertolongan Tuhan, maka kita akan dimampukan bertahan sampai akhir dan tidak akan mendapat malu. Menanti-nantikan Tuhan akan memberikan kemampuan menghadapi masalah dan pergumulan  serta musuh yang mengancam kita setiap saat. Amin!

1 comment: