Keluaran 3:7-12
MENGALIHKAN ORIENTASI
HIDUP
Hanya orang bodohlah yang mau kembali ke jalan
kematian. Itulah sebabnya, ketika Musa dipanggil oleh Tuhan kembali ke Mesir,
ia menolak dengan banyak dalih. Alasan penolakan musa sangat logis. Ia dicari pemerintah
Mesir oleh karena ia telah membunuh seorang mandor pemerintah demi membela
orang sebangsanya (band. Kel. 2:14). Kalau bukan ke Mesir , mungkin Musa tidak
akan terlalu keberatan menerima panggilan Allah. Tetapi karena alamat
pengutusannya adalah mesir, maka ia melontarkan pernyataan penolakan dengan
tegas dan dalih : “siapakah aku ini ?”.
Sikap dan pengalaman musa tak jarang
pula merupakan cerminan dari sikap dan pengalaman kita sendiri. Setiap saat
kita diperhadapkan dengan panggilan untuk menyatakan maksud dan kebearan Tuhan
dalam suatu suasana dimana kehendak Tuhan diabaikan. Tak sedikit pula kita
melihat penindasan, kekerasan, penganiayaan disekitar kita. Tetapi kita banyak
kali berdiam diri dan pura-pura menutup mata atas hal itu . Pasti nurani kita
berbisik bahwa kita “melawan” dan menyuarakan kehendak Tuhan dalam suasana itu.
Tetapi mengapa kita justru sering berdiam diri ?
Kita kerap kali berdiam diri karena
kita takut “mati”, yaitu : kita takut ditolak, takut karier kita mandek, takut
dipecat, takut dimarahi, dan sebagainya. Kita cenderung berorentasi pada diri
sendiri (dengan segala kennyamanan yag semu). Kita tidak mau rugi. Kita melupakan
atau mengabaikan orientasi hidup yang sesungguhnya, yaitu Allah dan
kehendaknya. Kita tidak mendengar suara Tuhan yang berfirman, “bukankah Aku
yang akan menyertai engkau ?”.
No comments:
Post a Comment