Tuesday, 29 September 2015

IA TAHU ISI HATIMU

Yohanes 2 :23-25
IA TAHU ISI HATIMU

 “ Dalamnya laut dapat diukur hati manusia siapa yang tahu”. Demikian kalimat yang biasa kita dengar jika kita dalam posisi kurang memastikan atau memercayai pikiran dan hati seseorang. Tapi dalam dunia modern sekarang ini, dengan bantuan alat yang mutahir (misalnya dengan lie detector), keadaan hati dan kejiwaan seseorang dapat dideteksi. Bahkan model tulisan tangan, tanda tangan, dan gambar ciptaan gambar seseorang dapat menggambarkan tipe orang yang bersangkutan. Ilmu psikologi dapat membantu kita untuk mengetahui hal seperti itu.
Ketika Yesus beraa di Yerusalem, banyak orang yang percaya dalam nama-Nya, karena telah melihat tanda-tanda mujizat. Namun, Yesus tidak butuh kesaksian diantara mereka, sebab Ia telah mengenalnya. Bahkan Yesus tidak memercayakan diri kepada mereka untuk mendukung diri-Nya. Ia tidak butuh kesaksian tentang manusia diantara mereka, karena Ia tahu apa yang ada dihati mereka. Apakah mereka sungguh-sungguh percaya kepada-Nya, ataukah mereka hanya percaya kerena melihat tanda-tanda mujizat. Iman yang tergantung pada mujizat, tidak bertahan lama dan tidak menyelamatkan. Dibutuhkan iman yang tulus dari hati yang mendalam untuk mengikut Yesus dalam sepanjang waktu, dalam segala situasi.

Beriman kepada Yesus tidak perlu berpura-pura sebab tidak ada yang tersembunyi dimata-Nya. Ia menembus hati kita, sebab oleh Dialah kita tercipta. Pemazmur memberi kesaksian bahwa mata-Nya melihat selahi kita masih bakal anak (mazmur 39 :15,16). Ya, tidak ada yang perlu dirahasiakan dihadapan Tuhan. Ia tahu seluruh keberadaan kita. Ketika kita berjalan, berdiri, duduk dan berbaring. Ia tahu jalan pikiran dan hati kita. Ketika kita tulus, menaruh kasih, menolong dengan iklas, memberi tanpa pamrih dan melayani dengan kasih sayang. Karena itu,  jujurlah bagi diri kita sendiri terlebih bagi Tuhan. Sebab Ia tahu isi hati kita.

No comments:

Post a Comment