Yohanes
2 :23-25
IA TAHU ISI HATIMU
“
Dalamnya laut dapat diukur hati manusia siapa yang tahu”. Demikian kalimat yang
biasa kita dengar jika kita dalam posisi kurang memastikan atau memercayai
pikiran dan hati seseorang. Tapi dalam dunia modern sekarang ini, dengan
bantuan alat yang mutahir (misalnya dengan lie detector), keadaan hati dan
kejiwaan seseorang dapat dideteksi. Bahkan model tulisan tangan, tanda tangan,
dan gambar ciptaan gambar seseorang dapat menggambarkan tipe orang yang
bersangkutan. Ilmu psikologi dapat membantu kita untuk mengetahui hal seperti
itu.
Ketika Yesus beraa di Yerusalem, banyak
orang yang percaya dalam nama-Nya, karena telah melihat tanda-tanda mujizat. Namun,
Yesus tidak butuh kesaksian diantara mereka, sebab Ia telah mengenalnya. Bahkan
Yesus tidak memercayakan diri kepada mereka untuk mendukung diri-Nya. Ia tidak
butuh kesaksian tentang manusia diantara mereka, karena Ia tahu apa yang ada
dihati mereka. Apakah mereka sungguh-sungguh percaya kepada-Nya, ataukah mereka
hanya percaya kerena melihat tanda-tanda mujizat. Iman yang tergantung pada
mujizat, tidak bertahan lama dan tidak menyelamatkan. Dibutuhkan iman yang
tulus dari hati yang mendalam untuk mengikut Yesus dalam sepanjang waktu, dalam
segala situasi.
Beriman kepada Yesus tidak perlu
berpura-pura sebab tidak ada yang tersembunyi dimata-Nya. Ia menembus hati
kita, sebab oleh Dialah kita tercipta. Pemazmur memberi kesaksian bahwa
mata-Nya melihat selahi kita masih bakal anak (mazmur 39 :15,16). Ya, tidak ada
yang perlu dirahasiakan dihadapan Tuhan. Ia tahu seluruh keberadaan kita. Ketika
kita berjalan, berdiri, duduk dan berbaring. Ia tahu jalan pikiran dan hati
kita. Ketika kita tulus, menaruh kasih, menolong dengan iklas, memberi tanpa
pamrih dan melayani dengan kasih sayang. Karena itu, jujurlah bagi diri kita sendiri terlebih bagi
Tuhan. Sebab Ia tahu isi hati kita.
No comments:
Post a Comment