Tuesday, 15 September 2015

MUSANG BERBULU DOMBA

Yakobus 3 :13-18
MUSANG BERBULU DOMBA
Sudah banyak generasi muda yang telah menjadi korban dari hikmat yang palsu, dan itu
terjadi sebagai akibat dari pergaulan yang tidak terkontrol. Dalam dunia yang modern, rupanya makin sulit bagi kita untuk membedakan mana hikmat yang murni dan mana hikmat yang palsu, dan mereka yang tidak waspada begitu muda  terjebak dengan segala kepalsuan itu.
Musang berbulu domba adalah sebuah peribahasa yang dapat digunakan untuk menggambarkan  pribadi manusia yang penuh kemunafikan, atau  dalam peribahasa yang lain : manis dimulut pahit dihati. Istilah muda mudi sering mengungkapkannya dengan kata alim tapi munafik. Ada yang mengatakan kemunafikan lebih kejam dari pembunuhan, artinya kemunafikan adalah tindakan kejahatan.  Mudah-mudahan kita tidak masuk dalam hitungan orang munafik.
Hikmat dari Tuhan menurut Yakobus adalah hikmat yang lahir dari kelemahlembutan yang tidak dibuat-buat, dinyatakan dalam kasih, tulus tanpa mengharapkan imbalan dan bukan mencari popularitas/sanjungan. Hikmat Kristen dinyatakan tapa pamri, tidak direkayasa tapi dinyatakan apa adanya, bukan untuk mencari keuntungan atau karena dorongan hawa nafsu.
Bagaimana cara menilai hikmat yang sebenarnya ?, yakobus memberi catatan pada ayat 17 yaitu : murni, pendamai, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik. Karena itu waspadahlah ! jangan terjebak dengan penampilan, kata-kata yang manis, atau tawaran-tawaran yang menggiurkan. Ujilah semua itu dengan seksama berdasarkan prinsip-prinsip iman dan jangan serta merta membuat keputusan.

No comments:

Post a Comment