Kisah
Para Rasul 11 :12-18
TOPLES-TOPLES
KEHIDUPAN
Petrus diadili oleh rekan-rekannya sendiri
: orang Yahudi Kristen. Apa salahnya ? karena ia membabtis orang bukan yahudi. Bagi
mereka, orang bukan Yahudi tidak layak mendapat keselamatan. Paham ini
merupakan sisa-sisa kepercayaan mereka yang diwarisi dari nenek moyang mereka. Mereka
masih terperangkap dalam kepercayaan itu. Mereka baru tenang setelah melepaskan
perangkap itu.
Ada cerita tentang perangkap. Di hutan-hutan
Afrika, untuk menangkap monyet dalam keadaan hidup, para pemburu menanan
kuat-kuat toples kaca berleher panjang dan sempit di dalam tanah. Toples itu
diisi kacang yang sangat disukai monyet-monyet Afrika. Mereka meletakkannya
pada sore hari, dan keesokan harinya mereka akan menemukan beberapa monyet terperangkap,
dengan tangan yang terjulur kedalam botol. Mengapa demikian ? karena monyet-monyet itu tak melepaskan genggamannya
sebelum mendapatkan kacang itu.
Kita mungkin geli dengan tingkah monyet
itu. Tapi sesungguhnya, mungkin kita sedang menertawakan diri sendiri. Betapa sering,
kita menggenggam permasalahan yang kita miliki, layaknya monyet yang
menggenggam kacang itu. Kita sering egois, keras kepala, memendam amarah dalam
dada, dan tak mudah memberi maaf. Seringkali, kita membawa “toples-toples” itu
kemana pun kita pergi tanpa kita sadari bahwa hal itu membebani kita.
Bukankah lebih menyenangkan untuk memberi
maaf bagi setiap orang yang pernah berbuat salah kepada kita ? bukankah lebih
berbahagia jika kita melepaskan masa lalu yang kelam, dan menatap hari esok
dengan lebih cerah ?
YA YESUS TRANG DAN KUAT KAMI ; B’RIKANLAH
APIMU
DAN MASUK DALAM HATI KAMI, BRIKANLAH-BRIKANLAH APIMU
SUPAYA OLEH API ITU, HATI YANG DINGIN DINYALAKAN
KASIH YANG MATI DIHIDUPKAN, BRIKANLAH B’RIKANLAH APIMU!
DAN MASUK DALAM HATI KAMI, BRIKANLAH-BRIKANLAH APIMU
SUPAYA OLEH API ITU, HATI YANG DINGIN DINYALAKAN
KASIH YANG MATI DIHIDUPKAN, BRIKANLAH B’RIKANLAH APIMU!
No comments:
Post a Comment