Mazmur
97:1-8
MENGAGUNGKAN
TUHAN
Beberapa waktu
yang lalu, SBY ketika masih menjabat sebagai Presiden RI melakukan kunjungan kerja ke Toraja. Untuk
mempersiapkan penyambutan-Nya, dibutuhkan keterlibatan banyak pihak di dalamnya
sehingga sepanjang jalan raya; jalan
poros Salubarani –Rantepao- Randan Batu dalam waktu tiga hari sudah sangat
bersih, walaupun kebersihan itu bertahan
hanya tiga hari saja. Pada hari kedatangannya, masyarakat turun ke jalan
menyabutnya. Masyarakat amat bangga
walaupun sang presiden hanya memberi senyum dan lambaian tangan dari balik
jendela mobilnya.
Kesemarakan
dalam menyambut presiden tidaklah lebih semarak ketika pemazmur mengagungkan
Tuhan. Pemazmur menggambarkan bahwa ketika Tuhan dimuliakan, bumipun
bersorak-sorai dan pulau bersukacita (ay.1). Semua lawan menjadi hangus (ay.3),
kilat-kilat-nya menerangi dunia, bahkan bumi gemetar melihat-Nya (ay.4).
Akibatnya, semua orang yang beribadah kepada patung mendapat malu, hingga
akhirnya mereka yang menyembah berhala beralih menyembah Tuhan (band. Ay.7).
Itulah sebabnya puteri-puteri Yehuda bersorak-sorai karena keagungan dan
kemuliaan Tuhan (ay.8).
Menghayati
keagungan Tuhan, tidak lepas dari cara kita menghayati kebesaran Tuhan dalam
hidup kita. Tuhan adalah Raja yang patut kita hormati, karena kehidupan yang
kita jalani adalah anugerah-Nya. Dia adalah Raja dalam kehidupan kita, Ia telah
hadir dan telah memberitakan keadilan-Nya di muka bumi ini. Oleh karena itu,
marilah kita bersorak-sorai seperti puteri-puteri Yerusalem yang telah
menyaksikan kemuliaan Allah yang adalah Raja hidup ini. Amin!
No comments:
Post a Comment