Thursday, 19 November 2015

SAPAAN YANG MEMBERI PENGHARAPAN

SAPAAN YANG MEMBERI PENGHARAPAN
Lukas 19:1-10
Di setiap zaman dan dalam setiap kelompok masyarakat, seringkali ditemukan adanya orang-orang tertentu yang didiskreditkan dalam pergaulan karena adanya perilaku-perilaku tertentu yang dilakukannya menyimpang dari kebiasaan masyarakat pada umumnya. Dan perilaku tersebut dianggap sebagai sebuah aib atau sesuatu yang buruk. Oleh karena itu, terkadang orang seperti ini disisihkan karena dianggap sebagai sampah masyarakat.
Dalam kisah ini, diceriterakan tentang perjumpaan Yesus dengan Zakheus. Zakheus berasal dari kata Zakkai yang berarti jujur atau jernih. Namun sangat ironis karena sifat Zakheus sangat kontradiktif dengan pengertian namanya. Zakheus, seorang pemungut cukai, mencari nafkah dengan mengumpulkan pajak lebih banyak daripada yang seharusnya ia peroleh dari rakyat. Dan dalam kehidupan orang Yahudi, perilaku seperti itu dapat dikategorikan sebagai tindakan pengkhianatan terhadap bangsa sendiri. Oleh karena itu, para pemungut cukai sering dipandang rendah oleh masyarakat. Melalui perjumpaan ini, sapaan dan perhatian Yesus yang berwibawa, penuh dengan kasih mampu menggugah dan memberi pengharapan kepada Zakheus yang diliputi rasa sepi dan minder. Perasaannya berubah menjadi sukacit, dan ia pun menerima Yesus. Bahkan sebagai bentuk rasa penyesalannya atas kesalahannya selama ini, ia mau memberikan sebagian dari kekayaannya untuk dibagikan kepada orang miskin (ay.8).

Saudara-saudara, Yesus masih terus-menerus berusaha untuk menyelamatkan yang hilang melalui kehadiran; pelayanan dan kesaksian kita. Hal ini memperingatkan kita untuk juga mau membawa Injil kepada orang yang ditolak masyarakat, karena sesungguhnya semua orang sedang terhilang dan memerlukan keselamatan. Sebab Anak Manusia datang mencari dan menyelamatkan yang hilang.Amin!

No comments:

Post a Comment