SAPAAN YANG MEMBERI PENGHARAPAN
Lukas 19:1-10
Di setiap zaman dan dalam
setiap kelompok masyarakat, seringkali ditemukan adanya orang-orang tertentu
yang didiskreditkan dalam pergaulan karena adanya perilaku-perilaku tertentu
yang dilakukannya menyimpang dari kebiasaan masyarakat pada umumnya. Dan
perilaku tersebut dianggap sebagai sebuah aib atau sesuatu yang buruk. Oleh
karena itu, terkadang orang seperti ini disisihkan karena dianggap sebagai
sampah masyarakat.
Dalam kisah ini,
diceriterakan tentang perjumpaan Yesus dengan Zakheus. Zakheus berasal dari
kata Zakkai yang berarti jujur atau jernih. Namun sangat ironis karena sifat
Zakheus sangat kontradiktif dengan pengertian namanya. Zakheus, seorang pemungut cukai, mencari nafkah dengan
mengumpulkan pajak lebih banyak daripada yang seharusnya ia peroleh dari
rakyat. Dan dalam kehidupan orang Yahudi, perilaku seperti itu dapat
dikategorikan sebagai tindakan pengkhianatan terhadap bangsa sendiri. Oleh
karena itu, para pemungut cukai sering dipandang rendah oleh masyarakat. Melalui
perjumpaan ini, sapaan dan perhatian Yesus yang berwibawa, penuh dengan kasih
mampu menggugah dan memberi pengharapan kepada Zakheus yang diliputi rasa sepi
dan minder. Perasaannya berubah menjadi sukacit, dan ia pun menerima Yesus.
Bahkan sebagai bentuk rasa penyesalannya atas kesalahannya selama ini, ia mau
memberikan sebagian dari kekayaannya untuk dibagikan kepada orang miskin
(ay.8).
Saudara-saudara, Yesus masih terus-menerus
berusaha untuk menyelamatkan yang hilang melalui kehadiran; pelayanan dan
kesaksian kita. Hal ini memperingatkan kita untuk juga mau membawa Injil kepada
orang yang ditolak masyarakat, karena sesungguhnya semua orang sedang terhilang
dan memerlukan keselamatan.
Sebab Anak Manusia datang mencari dan
menyelamatkan yang hilang.Amin!
No comments:
Post a Comment