Monday, 5 October 2015

JANGAN SAKITI HATI-KU

Yeremia 25:5-7
JANGAN SAKITI HATI-KU
Siapa sih yang begitu relah dikhianati, ditinggalkan begitu saja oleh orang yang begitu dekat, dan begitu akrab? Ya, Rasa sakit dan perasaan dikhianati menjadi perenggang relasi yang sudah baik pada awalnya. Apakah itu kerinduan kita? Tentu saja Tidak! Semua orang berharap adanya hubungan pertemanan yang langgeng, ikatan kasih yang terus berlangsung dalam suasana harmonis. Sebab hidup harmonis akan mendatangkan hal yang membangun dan menghasilka kebaikan.
Yeremia menubuatkan pembuangan bagi Yehuda ke Babel sebagai akibat pilihan mereka mengikuti ilah lain. Sikap keras kepala mereka nyata karena mereka memilih menyakiti hati Allah dengan meninggalkan Allah dan mengikuti kehendak diri dengan berbakti kepada ilah lain. Bertobat dari pola hidup yang melawan kehendak Allah adalah hal yang mutlak yang dituntut Allah, jika mereka tidak ingin malapetaka menerpa.  Berhenti menyakiti hati-Ku! Adalah hal yang sudah seharusnya dikedepankan jika mereka ingin menikmati perlindungan dan pertolongan Allah saja.

Relah berbalik dari cara hidup yang hanya mengandalkan diri dan kekuatan manusia lalu mengandalkan Allah, mendengar firman-Nya serta hidup dalam tuntunan-Nya adalah hal yang mutlak dimiliki, dihidupi oleh umat-Nya. Allah pun akan dengan relah menolong, mengangkat umat-Nya  dari kungkungan beban masa lalu dan beban hidup karena dosa ketika umat dengan sungguh berseru dan berserah penuh pada kuasa-Nya saja. Jadi, jangan pernah menduakan Dia, karena itu akan menyakiti hati-Nya. Jangan membelakangi perintah-Nya, karena itu melukai perasaan-Nya. Amin!

No comments:

Post a Comment