Friday, 2 October 2015

“TUNDUK DALAM PENDERITAAN…!”

1 Petrus 2:18-25
“TUNDUK DALAM PENDERITAAN…!”
Manusia cenderung menyembunyikan ‘kelemahannya’. Kita ingin terlihat benar, kuat, tenang dan tentram, sekalipun sesungguhnya kita sedang bergumul, bermasalah, bahkan mungkin sedang  ‘jatuh’, lemah atau menderita. Manusia berusaha menghindari dan menyangkali hal-hal yang dapat menimbulkan penderitaan. Makanya tidak jarang ada banyak yang berbohong menipu diri sendiri bahkan juga orang lain.
Rasul Petrus berbicara kepada orang-orang perantauan yang tersebar di beberapa tempat, terutama kepada yang posisinya sebagai ‘hamba’ supaya senantiasa tunduk kepada tuan mereka, baik yang peramah maupun yang bengis. Artinya apa? Sebagai symbol bahwa acapkali seseorang menderita atas sesuatu yang tidak pantas ia terima. Memang mengherankan karena ketika dirinya sebagai pelaku, belum tentu ia mau mengakui  apa yang dilakukannya, namun justru yang dicari dari karakter anak-anak Tuhan adalah ‘tunduk ‘ dibawah penderitaan, yang tidak seharusnya ia tanggung.
Panggilan di dalam status sebagai pengikut Kristus, bukan cari nama atau popularitas atau kesenangan lainnya yang biasa ditawarkan oleh dunia, namun justru dipanggil untuk memikul salib melalui penderitaan, penolakan dan berbagai ancaman karena melakukan kebenaran. Sebagai orang yang telah disembuhkan oleh bilur-bilur-Nya dan diselamatkan dari dosa melalui pengorbanan-Nya, maka sepantasnyalah kita melakukan dan mengalami apa yang pernah Dia alami.

Ketundukan Yesus pada misi Allah adalah taat sampai mati di kayu salib. Bagaimana dengan kita? Sanggupkah kita juga meneladani kataatan-Nya sekalipun harus menderita dan mati? Penderitaan memang tidak boleh dicari-cari, namun ketika penderitaan datang, apalagi jika penderitaan itu sebagai akibat karena melakukan kebenaran dan keyakinan kita kepada Kristus maka penderitaan itu harus dijalani dan diterima dengan penuh ‘kepasrahan’ dan kerelaan yang tulus, karena pada akhirnya akan berakhir dengan ‘kemenangan’. Selamat menjalani penderitaan dan cobaan hidup dengan iman yang sungguh kepada Tuhan. Amin!

No comments:

Post a Comment