Tuesday, 6 October 2015

KEBAHAGIAAN MEMBERI

Kisah Para Rasul 20:32-35

KEBAHAGIAAN MEMBERI
Tergerak memberi bantuan kepada orang lain dapat dikatakan sebagai satu sikap yang lebih mudah tumbuh pada kaum perempuan, walaupun hal ini tidak berlaku umum. Sebab ada juga kaum laki-laki yang menonjol dalam hal ini. Sebaliknya, ada juga kaum perempuan yang sulitmenunjukkan sifat suka memberi.
Paulus mengingatkan warga jemaat untuk tergerak memberi bantuan kepada orang lain. Untuk tujuan itulah, Rasul Paulus memberi teladan dalam bekerja demi membantu orang lain. Ia mengaitkan kerinduan memberi dengan kesediaan untuk bekerja. Bagi Paulus, sulit untuk memberi bantuan kepada orang lain jika kita sendiri tidak memiliki apa-apa. Karena itu, bagi Paulus, bekerja adalah salah satu jalan untuk dapat memberi bantuan kepada orang lain. Di sini, Paulus melihat sifat memberi sebagai sebuah kebahagiaan, karena dengan kerinduan memberi seseorang termotivasi untuk giat bekerja. Dan dengan bekerja seseorang dimungkinkan untuk bisa memberi bantuan kepada orang lain. Jadi kebahagiaan bukan dalam soal mengumpulkan harta demi dirinya sendiri, melainkan mengumpulkan ‘harta’ demi ‘berbag’i kepada orang lain.
Mungkin banyak orang yang punya kerinduan untuk berbagi dengan orang lain, tetapi sulit untuk mewujudkannya karena tidak pernah bekerja untuk mewujudkan keinginannya. Sebagai akibatnya, keinginan untuk berbagi hanya sebatas kerinduan yang tidak pernah terwujud. Banyak ‘pekerjaan’ yang bisa kita jadikan sebagai sarana untuk berbagi.

Untuk itu, mari kita giat menekuni pekerjaan sesederhana apapun supaya dengan itu kita mampu berbagi dengan orang lain. Semoga bacaan ‘Rehat’ ini merupakan salah satu media bekerja yang bisa dipakai dan dirasakan sebagai kesempatan untuk memberi dan berbagi berkat…! Amin.

No comments:

Post a Comment