Yesaya 51 :21-23
CANGKIR KEMURKAAN
Setiap manusia
pasti ingin bebas dari penderitaan, kekurangan dan penindasan. Itulah sebabnya orang
berusaha menggunakan berbagai macam cara untuk membebaskan diri dari penderitaan yang sedang dialaminya. Kendatipun manusia
berusaha membebaskan diri dari penindasan yang dialaminya, tetapi upaya yang
dilakukannya sulit membuatnya bebas tanpe ada pembebas yang datang
melepaskannya.
Pembacaan
kita memaparkan keadaan umat Allah (Israel) pada zaman nabi Yesaya. Israel yang
hidup sebagai bangsa yang memberontak kepada Tuhan (Yes. 1:2), membuat Allah
marah dan menghukum mereka dengan membuang ke Babel dan Persia. Penghukuman ini
yang disebut oleh Yesaya cangkir kehangatan amarah Tuhan. Allah tidak senang
melihat umatNya memilih jalan sendiri. Allah ingin supaya Israel sebagai umat
Allah harus benar-benar hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kemarahan Allah
adalah tindakan keadilan Allah bahwa ia menghukum dosa dan kesalahan. Tetapi hakekat
Allah yang kasih kini ditunjukkan dengan kasih yaitu pengampunan “Isi cangkir kehangatan murkaku tidak akan
kau minum lagi”. Inilah pembebasan yang Tuhan lakukan.
Tentu kita
berharap untuk tidak disuguhkan minuman cangkir murka Allah. Oleh karena Allah
telah mengalihkannya kepada para penindas. Yesus adalah cangkir kehidupan yang
telah memberi kehidupan untuk mereka yang percaya kepadanya. Cangkir maut telah
ditumpahkannya digantikan dengan cangkir kebangkitan Yesus melalui
pengorbanannya. Dengan minum dari cangkir keselamatan, maka kita akan
menghayati bahwa Allah dalam Yesus telah menganbil dari tangan kita piala murka
Allah. Oleh karena itu, bersyukurlah karena Allah telah membebaskan kita. Amin
TERIMA KASIH TUHAN ATAS PEMBEBASANMU
BERI AKU MINUMAN SORGAWI AGAR JIWAKU SEGAR
BERI AKU HIKMATMU AGAR AKU MENGERTI KEBENARANMU
No comments:
Post a Comment