Keluaran
32 : 1-14
SABARLAH MENANTIKAN FIRMAN TUHAN
Kesabaran adalah kunci dalam menjalani
kehidupan keberimanan kita kepada Tuhan. Karena itu, ketika kesabaran mulai
goyah maka di saat itu juga rasa kuatir muncul, keragu-raguan muncul, rasa
takut sudah mulai menguasai, dan harapan-harapan sudah mulai kabur. Kesetiaan
dan ketaatan kita pun mulai terusik dan akhirnya membawa kita pada jalan yang
sesat, hidup melawan Allah.
Inilah
potret kehidupan umat Israel ketika Musa pemimpin Israel mereka naik kegunung
selama 40 hari (kel. 24) untuk menerima hukuman Tuhan. Mereka tidak sabar
menunggu Musa, mereka kemudian diliputu
kekuatiran, sehingga kesetiaannya berbalik menjadi perlawanann kepada Allah
dengan meminta Harun untuk membuatkan anak lembuh emas dan mereka menyembahnya
sebagai allah mereka (ayat 4,5). Sebuah tindakan yang tidak terpuji bagi umat
pilihan, bangsa yang kudus, dan ini adalah kekejian bagi Tuhan, sebagai
akibatnya, Allah murka atas umatNya.
Sebagai “Israel masa kini” mungkin tidak jauh berbeda bahkan jauh lebih para. Kesabaran dan
kesetiaan dalam mendengarkan dan menantikan firman Tuhan semakin lemah.
Kehidupan manusia semakin digerogoti dan dihiasi dengan beragam “anak lembuh
emas” yang menjadi pusat perhatian, seperti : penyalahgunaan perkembangan
tehnologi – banyak orang lebig asik bermain tablet, bermain game lewat hp
daripada mendengarkan firman Tuhan. Kekayaan, kekuasaan dan kedudukan masih
menjadi persoalan klasik dalam menggeser dan menggantikan posisi Tuhan dalam
gereja. Dalam kondisi seperti ini Allah tidak akan tinggal diam. Oleh sebab
itu, sebelum Allah menyatakan murkanya, bertobatlah selama masih diberi
kesempatan dan sabarlah dalam menantikan perbuatan-perbuatan Tuhan yang besar.
Amin
No comments:
Post a Comment