Sunday, 2 August 2015

Jangan pernah berdamai dengan kejahatan



Kejadian 3 : 8-15
Jangan pernah berdamai dengan kejahatan

“Walau bagaimana pun air tidak akan pernah menyatu dengan api”. Demikian ungkapan yang sering diungkapkan orang untuk menggambarkan sebuah pertentangan yang dianggap sebagai pertentangan abadi. Sebelum manusia jatuh kedalam dosa, sangat jelas bagaimana Allah tidak pernah kompromi dengan yang namanya dosa. Setelah manusia jatuh kedalam dosa, hukuman dari Allah tidak terhindarkan. Namun pada sisi yang lain Allah juga tetap merancang penebusan sebagai jalan kemenangan manusia atas yang jahat pada masa mendatang (ayat 15). Itulah kesetiaan Allah, yakni tidak kompromi dengan dosa di satu sisi namun senantiasa pula menyediakan yang terbaik bagi manusia pada sisi lainnya.
Perseteruan antara keturunan manusia dengan keturunan ular (iblis) yang ditetapkan dalam pembacaan merupakan pesan yang berlaku dalam sepanjang sejarah kehidupan manusia. Peringatan ini sangat tegas dan menuntut ketaatan mutlak dari manusia. Kedatangan Yesus Kristus menjadi bukti bahwa keturunan ular akan meremukkan  tumit anak manusia (disalibkan). Namun kebangkitan Yesus Kristus dengan jelas memperlihatkan bahwa Ia telah meremukkan kepala ular. Meremukkan kepala ular adalah tanda bahwa anak manusia berhasil secara sempurna melumpuhkan dan mematikan iblis. Peristiwa ini kembali mengingatkan setiap umat Tuhan untuk senantiasa percaya serta mengandalkan kekuatan Anak manusia, serta tidak pernah mengadakan perdamaian dengan segala bentuk dosa dan kejahatan dalam sepanjang kehidupannya.

No comments:

Post a Comment