Kejadian 3 : 8-15
Jangan pernah berdamai dengan
kejahatan
“Walau bagaimana pun air tidak akan pernah
menyatu dengan api”. Demikian ungkapan yang sering diungkapkan orang untuk
menggambarkan sebuah pertentangan yang dianggap sebagai pertentangan abadi. Sebelum
manusia jatuh kedalam dosa, sangat jelas bagaimana Allah tidak pernah kompromi
dengan yang namanya dosa. Setelah manusia jatuh kedalam dosa, hukuman dari
Allah tidak terhindarkan. Namun pada sisi yang lain Allah juga tetap merancang
penebusan sebagai jalan kemenangan manusia atas yang jahat pada masa mendatang
(ayat 15). Itulah kesetiaan Allah, yakni tidak kompromi dengan dosa di satu
sisi namun senantiasa pula menyediakan yang terbaik bagi manusia pada sisi
lainnya.
Perseteruan antara keturunan manusia dengan
keturunan ular (iblis) yang ditetapkan dalam pembacaan merupakan pesan yang
berlaku dalam sepanjang sejarah kehidupan manusia. Peringatan ini sangat tegas
dan menuntut ketaatan mutlak dari manusia. Kedatangan Yesus Kristus menjadi
bukti bahwa keturunan ular akan meremukkan
tumit anak manusia (disalibkan). Namun kebangkitan Yesus Kristus dengan
jelas memperlihatkan bahwa Ia telah meremukkan kepala ular. Meremukkan kepala
ular adalah tanda bahwa anak manusia berhasil secara sempurna melumpuhkan dan
mematikan iblis. Peristiwa ini kembali mengingatkan setiap umat Tuhan untuk
senantiasa percaya serta mengandalkan kekuatan Anak manusia, serta tidak pernah
mengadakan perdamaian dengan segala bentuk dosa dan kejahatan dalam sepanjang
kehidupannya.
No comments:
Post a Comment