Monday, 24 August 2015

GALAU

1 tesalonika 3 :1-13
GALAU

Galau ini istilah yang ingin menunjukkan sebuah perasaan yang tidak karuan, tidak tenang, atau risau, apapun penyebabnya. Ketika seseorang menjumpai sebuah kondisi yang membuat ia merasa galau. Namun, mungkin saja setelah ditelusuri, sebenarnya rasa galau bisa berasal dari hal yang sangat sepele dan kurang tepat dijadikan penyebab kegalauan.
Paulus pernah galau dan ia sangat memengarui perasaannya. Namun, kegalauan  itu tak membuatnya duduk merenung dalam nestapa. Ia menindaklanjuti rasa galaunya dengan mengirim Timotius mengunjungi jemaat Tesalonika. Ia berharap timotius bisa manasehati dan menghibur mereka. Rasa galau itu sesungguhnya bersumber pada cintanya kepada orang-orang yang ia layani. Perasaannya tak karuan karena ia tidak dapat mengikuti mengikuti perkembangan pelayanannya. Ia juga risau kalau-kalau orang-orang yang ia layani  mengalami kesulitan bertumbuh. Saya menyebut ini sebagai rasa galau yang illahi.

Betapa berharganya rasa galau yang tidak bersumber pada diri kita sendiri. Galau yang ilahi terjadi ketika kita mencoba satu perasaan dengan Tuhan. Selama ini, seberapa dalam kita peduli dengan pelayanan kita ? pernahkan kita merasa hati tidak karuan ketika melihat orang yang kita layani tidak bertumbuh sebagaimana mestinya ?, juga, karena pelayanan yang kita jalani tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan ?. lalu, bagaimana selama ini kita menindaklanjuti kecemasan seperti itu ? - PBS

No comments:

Post a Comment