Thursday, 6 August 2015

MENGASIHI MUSUH

Roma 12 :17-21
MENGASIHI MUSUH
Mungkin pernah kita mendengar penggalan dari lagu “satu kali kau sakiti hati ini….masih kumaafkan…., ….dua kali kau sakiti hati ini…. Juga ku maafkan…., tapi untuk yang ketiga kali…..? jangan…jangan…!”. Penggalan lagu ini hendak mengungkapkan salah satu sifat dasar manusia yang mempunyai batas kesabaran. Ada batas maksimal toleransi pada manusia untuk tahan dan menerima berbagai perlakuan yang tidak wajar. Namun demikian , Rasul Paulus dalam pembacaan ini justru menegaskan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapiharus selalu berbuat baik (Ayat 17). Paulus menekankan pentingya membangun hubungan yang harmonis (berdamai) dengan semua orang (ayat 18). Dalam ayat 20 Rasul Paulus justru memberi nasehat yang sangat radikal yaitu memberi makan dan minum  bagi musuh yang kelaparan dan kehausan. Nasehat ini bertentangan dengan logika dasar manusia. Namun justru disitulah letaknya keunikan kasih dari orang-orang percaya. Menolong atau mengasihi musuh atau orang yang tidak berbuat baik kepada kita adalah salah satu penanda dari pertumbuhan keimanan kita kepada Allah yang telah mengasihi kita tanpa pamrih.
Orang Kristen seharusnya tidak memberi ruang untuk menyimpan dendam apalagi balas dendam apapun alasannya. Untuk itu dibutuhkan upaya yang terus menerus untuk membangun “benteng pertahanan kesabaran”. Kasih tanpa pamrih kepada siapapun tanpa melihat latar belakangnya adalah wujud konkrit kehidupan yang telah menerima pembaruan hidup dalam Kristus. Maukah kita melakukannya ? 

1 comment: