Saturday, 22 August 2015

PERJALANAN INI TERASA SANGAT MENYEDIHKAN

Kisah para rasul 17 : 10-15
PERJALANAN INI TERASA SANGAT MENYEDIHKAN

“perjalanan ini  terasa sangat menyedihkan”, demikian syair lagu Ebiet G. Ade. Tidak ada lagi orang untuk berbagi cerita dan duka, akhirnya kepada alamlah (yakni rumput, matahari, bebatuan, ombak lautan, dan langit) ia mengadu, tetapi tidak juga mendapatkan jawaban. Ia hanya menduga, “mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah manusia.” Tragis !
Nasib tragis juga banyak dialami Paulus dalam perjalanan hidupnya. Perikop ini mengungkapkan hal itu (penderitaan Paulus selengkapnya dapat dibaca di 2 korintus 11 : 23-27). Ia terpisah dari keluarganya; bukan karena orang tuanya meninggal melainkan kerena ia dibuang. Dengan sadar,  keluarga dan orang-orang sebangsanya, menolak dia. Paulus yang dipandang telah memilih jalan sesat, yakni menghianati imam yahudi dengan cara mengikut Yesus yang tersalib karena menghujat Allah. Semua penderitaan ini dijalani dan diterima Paulus. Ia tidak mereka-reka jawaban atas penderitaannya. Ia yakin, “Tuhan mulai bosan melihat tingkah” manusia yang berdosa, tetapi Tuhan menyayangi hidup manusia. Tuhan mau menyelamatkan manusia, dan untuk itulah ia (Paulus) dipanggil untuk mengajak manusia berbalik kepada Allah.
Jalan hidup Paulus sungguh pahit dan menyedihkan. Menurut tradisi gereja, hidupnya berakhir di Roma; kepalanya dipancung di Aquae Salviae, ditempat sekarang berdirinyaGereja Basilika Santo Paulus di Roma. Ia beriman kepada Allah; ia percaya dan mempercayakan (perjalanan) hidupnya walau untuk itu ia tahu “perjalanan ini terasa sangat menyedihkan.

Allah tidak menjanjikan perjalanan yang tenang,

tetapi pendaratan yang tenang (Anonim)

No comments:

Post a Comment