Kisah
para rasul 17 : 10-15
PERJALANAN INI TERASA SANGAT MENYEDIHKAN
“perjalanan ini terasa sangat menyedihkan”, demikian syair
lagu Ebiet G. Ade. Tidak ada lagi orang untuk berbagi cerita dan duka, akhirnya
kepada alamlah (yakni rumput, matahari, bebatuan, ombak lautan, dan langit) ia
mengadu, tetapi tidak juga mendapatkan jawaban. Ia hanya menduga, “mungkin
Tuhan mulai bosan melihat tingkah manusia.” Tragis !
Nasib tragis juga banyak
dialami Paulus dalam perjalanan hidupnya. Perikop ini mengungkapkan hal itu
(penderitaan Paulus selengkapnya dapat dibaca di 2 korintus 11 : 23-27). Ia terpisah
dari keluarganya; bukan karena orang tuanya meninggal melainkan kerena ia
dibuang. Dengan sadar, keluarga dan
orang-orang sebangsanya, menolak dia. Paulus yang dipandang telah memilih jalan
sesat, yakni menghianati imam yahudi dengan cara mengikut Yesus yang tersalib
karena menghujat Allah. Semua penderitaan ini dijalani dan diterima Paulus. Ia tidak
mereka-reka jawaban atas penderitaannya. Ia yakin, “Tuhan mulai bosan melihat
tingkah” manusia yang berdosa, tetapi Tuhan menyayangi hidup manusia. Tuhan mau
menyelamatkan manusia, dan untuk itulah ia (Paulus) dipanggil untuk mengajak
manusia berbalik kepada Allah.
Jalan hidup Paulus sungguh
pahit dan menyedihkan. Menurut tradisi gereja, hidupnya berakhir di Roma;
kepalanya dipancung di Aquae Salviae, ditempat sekarang berdirinyaGereja
Basilika Santo Paulus di Roma. Ia beriman kepada Allah; ia percaya dan
mempercayakan (perjalanan) hidupnya walau untuk itu ia tahu “perjalanan ini
terasa sangat menyedihkan.
Allah tidak menjanjikan
perjalanan yang tenang,
tetapi pendaratan yang tenang
(Anonim)
No comments:
Post a Comment