INDAHKANLAH POHON
ANGGUR INI
(Mazmur 8:13-20)
Dalam rumusan Pengakuan iman kristen, disitu dikatakan bahwa;
“aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha kuasa, khalik langit dan bumi...! Itu
berarti hanya Allah yang berdaulat penuh dalam mengatur kehidupan ini. Pengakuan
ini sudah sering diucapkan dalam akta-akta ibadah namun terkadang tidak
sungguh-sungguh terintegrasi dalam kehidupan keseharian kita.
Hal ini juga terjadi dalam kehidupan
umat israel. Seruan mereka kepada Allah tidak pernah berhenti keluar mulutnya,
namun perihidup mereka banyak kali jauh dari kehendak Allah. Akibatnya, Allah
mendidik dan menegur mereka dengan keras melalui hukuman pembuangan.
Dalam
kesadaran tentang kesalahan tersebut mereka menaikkan syafaat, meminta kepada Allah
yang digambarkan sebagai ahli pertanian, dengan sebutan Sang Penanam Anggur. “Kembalilah ... Indahkanlah pohon anggur
ini..!” Karena Allah adalah Yang menanam dan memelihara pohon anggur
tersebut maka Dia tentu tetap melihatnya dan mengindahkannya. Murka Allah-lah
yang menyebabkan pohon anggur itu dibakar, dan karena itu manusia berada dalam bahaya
pemusnahan. Jika Allah mau menghidupkan kembali dan memulihkan umat-Nya, mereka
berjanji akan menyembah Dia dan tidak lagi menyimpang dari ketetapan-Nya (ay.19)
Pemazmur memohon pertolongan bagi umat Allah, yakni Israel, yang digambarkan
sebagai orang yang di sebelah kanan Allah.
Saudara-saudara, Allah telah mengindahkan
pohon anggurnya. Allah telah menjawab doa-doa Israel, juga doa-doa kita dengan memberikan
pengampunan kepada kita. Mesias telah menjadi penggenapan bagi keselamatan
seluruh umat manusia. Yang menjadi
pertanyaan dan tantangan bagi kita adalah; apa kita sungguh-sungguh meresponi kesempatan
tersebut dan berkomitmen untuk sungguh-sungguh mewujudkan janji kesetiaan iman
kita hanya kepada Allah. Semoga kesalahan-kesalahan yang lalu tidak terulang
kembali. Sebab hanya keledai yang bisa jatuh pada lobang yang sama. Atau kita
mau disamakan keledai!?
No comments:
Post a Comment