PREMAN, KOK CENGENG !?
(Mazmur 80:1-4)
Sebagai
manusia, kita sering berada dalam situasi hidup yang sangat paradox. Ketika
kita berbuat dosa, kita tidak takut. Malah, terkadang, bagaikan seorang
‘preman’ kita justru sering berbangga dengan kejahatan-kejahatan yang kita
lakukan. Namun ketika perbuatan-perbuatan kita ketahuan dan harus diperhadapkan dengan proses hukum, kita
begitu sangat takut, bahkan terkadang sering memperlihatkan mental yang cengeng
ibaratnya seorang anak kecil; memohon belas kasihan untuk diampuni.
Konteks
pembacaan mazmur ini mengisahkan kondisi yang dialami oleh umat Israel atas
kejatuhan dan kekalahan yang dialaminya. Kerajaan Israel utara ditaklukkan oleh
orang Asyur, dan Yerusalem
diruntuhkan oleh Tentara Babel pada th 586 sm. Allah menghukum bangsa Israel
atas ketidaksetiaan mereka kepada-Nya dengan memakai bangsa lain
menaklukkannya. Hal ini mengakibatkan terjadinya ratapan nasional di
tengah-tengah kehidupan umat Israel. Dalam situasi inilah, pemazmur hadir
mengajak kaum Israel, utamanya kaum pemimpin Israel untuk menyadari
kesalahannya dan menaikkan syafaat kepada Allah yang perkasa; meminta
kebangunan rohani demi pemulihan dan
keselamatan mereka (ay.4)
Saudara-saudara,
kita ini sebenarnya adalah orang-orang yang penuh dosa. Dalam banyak realitas
kehidupan yang kita jalani seringkali dengan sengaja kita melakukan yang tidak
benar di hadapan sesama, terutama di hadapan Tuhan. Sadar atau tidak, kenyataan
ini telah membawa kita pada kehancuran rohani. Kita layak mendapat hukuman,
namun Allah yang penuh dengan kasih masih mengampuni kita. Sebelum terlambat,
gunakanah kesempatan hidup yang ada untuk memuliakan Tuhan dalam hidup yang
berkenan kepada-Nya. Jangan berbangga dengan dosa. Sebab suatu saat penghukuman
Allah pasti terjadi. Adililah dirimu, sadarlah dan keluarlah dari dosamu. Jangan
menunggu hari penghakiman yang terakhir. Roh kudus senantiasa memampukan kita
untuk hidup kudus di hadapan-Nya. Amin!
No comments:
Post a Comment