PENGALAMAN ADALAH GURU YANG SANGAT
BAIK
Mazmur 80:9-12
Menikmati kebebasan merupakan sebuah suasana nyata yang selalu dirindukan oleh setiap orang dalam hidupnya. Karena dengan adanya kebebasan tersebut setiap orang dapat dengan leluasa mengaktualisasikan diri dalam kehidupannya; untuk berkreasi dan berekspresi. Namun kebebasan yang dimaksudkan tentunya kebebasan yang bertanggungjawab dan bukan tanpa batas. Karena kalau bebas sebebas-bebasnya maka justru bisa berakibat fatal.
Seperti
yang dialami oleh umat Israel dalam pembacaan kita pada saat ini. Mereka harus
menghadapi hukuman yang sangat berat dari Allah karena kelalaian mereka dalam
mempertanggungjawabkan kebebasan yang Allah berikan. Mereka diserahkan kepada
bangsa lain untuk ditawan karena ketidak setiaan mereka kepada Allah yang telah
membebaskan mereka dari perbudakan. Menghadapi kenyataan pahit tersebut mereka
datang berseru kepada Allah mempertanyakan kemurkahan Allah yang tidak dapat
mereka pahami dengan logika. Mereka mengibaratkan diri mereka (umat Israel)
sebagai ‘pohon anggur’ yang diambil (dibebaskan dari perbudakan) di Mesir, lalu
ditanam (diberkati untuk jadi berkat), kemudian berakar (berkembang-biak) dan
menyebar ke segala tempat memenuhi negri (ay.9-12). Namun kemudian Allah
menghukumnya dengan menyerahkannya kepada bangsa lain untuk ditawan (dipetik
orang yang lewat).
Belajar
dari kegagalan bangsa Israel dalam memaknai karya pembebasan yang dilakukan
oleh Allah, maka sebagai orang yang telah dibebaskan dari segala dosa dan
kesalahan kita di dalam Kristus Yesus hendaklah kita merespon dengan iman yang
sungguh akan anugrah keselamatan tersebut. Hidup dalam anugrah keselamatan
hendaknya kita pahami sebagai kesempatan untuk memuliakan Tuhan dan bukan
justru melawan kehendaknya. Biarlah pengalaman pahit yang dialami bangsa Israel
senantiasa menjadi guru yang baik bagi kita. Roh kudus kiranya memampukan kita.
Amin!
No comments:
Post a Comment