PANGGILAN
UNTUK HIDUP DALAM TERANG
YOH
3:19-21
Salah satu ciri orang fasik adalah mencintai kegelapan, yaitu
hidup menikmati keberdosaan (ay.19-20). Tetapi orang yang telah lahir baru suka
terang dan benci dosa (ay.20). Namun orang
kristen yang lemah
imannya bisa terpengaruh
dalam pergaulannya dan tertipu oleh iblis sehingga kembali memakai tabiat
yang lama dan hidup dalam kegelapan; tabiat yang seharusnya sudah ditinggalkan.
Sebab itu,
Rasul Yohanes menegaskan bahwa kita
harus hidup dalam terang yaitu kebenaran hidup menurut hukum Allah. Hanya
di dalam Yesus sebagai pembawa terang kita bisa bersekutu untuk melakukan
kebenaran Allah (ay.20). Inilah persekutuanyang
benar. Orang yang hidup
dalam gelap juga
bisa bersekutu, tetapi
itu bukan persekutuan dalam
terang. Sebab apabila kita bersekutu di luar tubuh Kristus, maka ituadalah persekutuan
gelap, dan Tuhan
tidak berkenan atasnya.
Sekalipun persekutuannya
menggunakan label kristen
kalau ada dosa
dan dibiarkan, apalagikalau dosa ini dijadikan sebagai daya
tarik dari persekutuan, itu adalah persekutuan gelap.
Melalui
pembacaan ini, kita
dipanggil untuk mengevaluasi
dan mencermati kebiasaan-kebiasaan
hidup yang kita bangun dalam persekutuan. Apakah kita sudah hidup dan bersekutu
dalam terang kristus untuk melakukan kebenaran Allah, atau kitamasih asik dalam
kegelapan mengikuti kebiasaan orang fasik. Mengambil keputusanyang benar adalah sebuah sikap yang mesti kita gumuli.
Sebab itu, orang beriman harus
punya komitmen untuk melakukan perbuatan terang. Jangan perbuatan gelap!Kalau
toh sudah berdosa, segeralah bertobat!
Semua orang beriman harus menjaga dirinya,
keluarganya, dan persekutuannya supaya
betul-betul hidup dan
bersekutu dalam terang serta
bertumbuh meneladani Kristus.
Jangan setuju dengan
perkara-perkara gelap; bukan
saja pemimpin-pemimpinnya, tetapi
juga setiap anggota
tubuh Kristus, sebab
semua harus menanggung akibatnya
sendiri. Semua harus taat pada hukum Allah!Amin…!
No comments:
Post a Comment