“Ayo..,
Semangat!”
(Lukas
24:13-35) Nats ay.16
Seorang anak kecil
berjalan bersama ayahnya di pantai. Sepanjang perjalanan anak ini selalu
mengamati bekas tapak kaki yang mereka tinggalkan di atas pasir
dibelakangnya. Sepasang tapak
kakinya dan sepasang
lainnya adalah tapak
kaki ayahnya. Ia begitu gembira melihatnya. Namun ketika melintasi
kerikil dan bebatuan,dia hanya melihat sepasang tapak kaki. Dia mulai takut dan
kuatir, lalu berteriak, “Ayah,di mana engkau? Mengapa tapak kakimu tidak ada?
Sang Ayah menjawab, “Anakku,ketika
engkau berada dalam
pasir yang lembut,
engkau menapak dengan
kakimusendiri, tetapi ketika berada dalam bebatuan aku menggendongmu
supaya kakimu tidakterantuk pada batu.
Lalu anak itu
tersadar kalau sebenarnya ia
sementara dalamgendongan ayahnya.
Pengalaman yang sama
juga dialami oleh murid-murid Tuhan
Yesus. Merekasenang mengikuti Yesus
karena tanda-tanda mujizat yang dilakukan-Nya.
Tapi akhirnyaYesus mati disalib.
Kemudian Yesus bangkit
dan menampakkan diri
kepadanya.Kekecewaan dan kekuatiran akibat kematian Yesus telah membawa
pengaruh negatifbagi kondisi emosi dan imannya sehingga tidak mampu lagi
melihat kehadiran Yesusyang telah bangkit
dan sementara berdiri,
bahkan berbicara padanya.
Kita juga
sering mengalami keputus-asaan
dan kekecewaan, sehingga
tidakmampu lagi melihat kehadiran Yesus dalam kehidupan kita. Mari
belajar seperti murid diEmaus.
Setelah diajari untuk
tahu bahwa sesungguhnya
Yesus selalu beradabersamanya, mereka begitu bersemangat
kembali untuk bersaksi. Haleluya. Amin!
“ Di mana kekuatiran
bertambah, di situ iman berkurang.
Di mana iman
berkurang di situ kekuatiran bertambah”
No comments:
Post a Comment