MENGASIHI
TANPA SYARAT
MAZ.
82:1-4
Setip
orang ingin dikasihi. Setiap orang ingin diperhatikan. Dikasihi atau
diperhatikanadalah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia yang tidak boleh
diabaikan. Itulah hakekatdari keberadaan manusia sebagai mahluk sosial, yaitu
bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa kehadiran
dan dukungan dari sesamanya sebagai perwujudan kasih. Perhatian
dan dukunganyang dimaksud tentunya
tidak dalam pengertian asal
mendukung, melainkan berpihak
pada kebenaran dan keadilan Tuhan.
Namun
dalam prakteknya, dukungan kita
justru sering berpihak pada hal
yang salah sehingga terkadang orang benar menjadi korban. Hal itulah
yang disoroti oleh pemazmur dalam pembacaan kita pada saat ini. Asaf melihat,
begitu banyak orang menghakimi dengan lalim dan berpihak pada orang fasik,
sehingga banyak orang yang lemah dan miskin tidak berdaya, dan tidak ada yang
membelanya padahal merekalah yang benar. Ia menyerukan adanya penegakan keadilan,
sebab kalau tidak, Allah sendiri yang akan bertindak menyatakan
penghakiman-Nya,karena Allah senantiasa berdiri dalam sidang ilahi, mengamati
segala tingkah laku umat-Nya.Alkitab mengajarkan bahwa kita memang hidup di
dalam dunia ini, tetapi tidak boleh mengambilbagian dalam kejahatan dunia. Kita
harus saling mengasihi sebagaimana Allah mengasihi kita
Entah
sadar atau tidak, mungkin kitapun pernah terjebak dalam persekongkolan
denganorang fasik, lalu menekan orang yang benar; cuma karena mereka lemah. Ingat, Allah
selaluberdiri di tengah-tengah kehidupan kita. Berbaliklah pada jalan yang benar dan adil
sebelumAllah menyatakan penghakiman-Nya. Kita
dipanggil untuk saling
mengasihi tanpa syarat.Mengasihi bukan karena suap dan
iming-iming lainnya, tetapi karena kewajiban. Itulah perintahAllah, Amin!
No comments:
Post a Comment