Thursday, 2 July 2015

MENGASIHI TANPA SYARAT

MENGASIHI TANPA SYARAT
MAZ. 82:1-4

Setip orang ingin dikasihi. Setiap orang ingin diperhatikan. Dikasihi atau diperhatikanadalah satu dari sekian banyak kebutuhan manusia yang tidak boleh diabaikan. Itulah hakekatdari keberadaan manusia sebagai mahluk sosial, yaitu bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa kehadiran
dan dukungan dari  sesamanya sebagai  perwujudan kasih.  Perhatian  dan dukunganyang  dimaksud  tentunya  tidak  dalam pengertian  asal  mendukung,  melainkan  berpihak  pada kebenaran dan keadilan Tuhan.
Namun dalam prakteknya,  dukungan  kita  justru  sering berpihak pada  hal  yang salah sehingga terkadang orang benar menjadi korban. Hal itulah yang disoroti oleh pemazmur dalam pembacaan kita pada saat ini. Asaf melihat, begitu banyak orang menghakimi dengan lalim dan berpihak pada orang fasik, sehingga banyak orang yang lemah dan miskin tidak berdaya, dan tidak ada yang membelanya padahal merekalah yang benar. Ia menyerukan adanya penegakan keadilan, sebab kalau tidak, Allah sendiri yang akan bertindak menyatakan penghakiman-Nya,karena Allah senantiasa berdiri dalam sidang ilahi, mengamati segala tingkah laku umat-Nya.Alkitab mengajarkan bahwa kita memang hidup di dalam dunia ini, tetapi tidak boleh mengambilbagian dalam kejahatan dunia. Kita harus saling mengasihi sebagaimana Allah mengasihi kita
Entah sadar atau tidak, mungkin kitapun pernah terjebak dalam persekongkolan denganorang fasik, lalu menekan orang yang benar;  cuma karena mereka lemah. Ingat, Allah selaluberdiri  di  tengah-tengah kehidupan kita.  Berbaliklah pada jalan yang benar dan adil sebelumAllah  menyatakan  penghakiman-Nya.  Kita  dipanggil  untuk  saling  mengasihi  tanpa  syarat.Mengasihi bukan karena suap dan iming-iming lainnya, tetapi karena kewajiban. Itulah perintahAllah, Amin!

No comments:

Post a Comment