“SEBUAH PENANTIAN…!”
(Roma 8:26-30) ay.28
Menanti datangnya
sebuah pertolongan adalah
sebuah hal yang
terkadang membosankan dan menjengkelkan. Mengapa? Karena di balik setiap
penantian selalu terselip berbagai harapan-harapan. Namun berbarengan dengan itu,
juga terselip rasa was-was, “apakah harapan itu bakal terpenuhi, atau justru
harapan tinggal harapan? Perasaan was-was ini akhirnya membuat suasana hati
kita mulai jenuh bahkan gusar, karena serasa terlalu lama kita menanti
dalam ketidakpastian. Waktu satu
hari bisaserasa setahun.
Surat Roma yang
kita baca pada
saat ini merupakan
surat penguatan yang disampaikan oleh
Rasul Paulus kepada
orang kristen di
Roma untuk senantiasa menanti dengan pengharapan akan
adanya pertolongan dari Tuhan dalam menghadapi setiap tantangan hidup,
sebagaimana mestinya sikap yang harus dimiliki
oleh anak-anak Allah. Terkadang
kala masalah datang,
acap kali hati
kita tidak lagi
bereaksi seperti anak-anak Allah. Bukannya berserah, kita malah berkeluh
kesah. Dan terkadang saling
mempersalahkan sebagai bentuk
pelampiasan. Kita perlu
pertolongan Roh Kudus. Roh
Kudus sanggup mengubah
keluhan kita menjadi
doa (ayat 26).
Dia membuat mata iman kita celik, agar mampu memandang masalah itu dari
kacamataTuhan. Sehingga kita bisa sadar bahwa Allah turut bekerja dalam masalah
itu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (ayat 28).
Roh Kudus
terus mengarahkan hati
kita agar senantiasa
selaras dengan kehendak Bapa,
sehingga kita bisa selalu sehati untuk bertekun di dalam penantian.Amin!
“Doa
adalah sinkronisasi kehendak kita dengan
rencana
dan kehendak Tuhan!!”
No comments:
Post a Comment