Saturday, 18 July 2015

“MENGASIHI DENGAN CARA YANG SEMPURNA…!”



“MENGASIHI DENGAN CARA YANG SEMPURNA…!”
(Yoh. 3:16)


Mengapa  dalam menjalani setiap realitas hidup dan kebersamaan yang kita bangun dari hari ke hari, terkadang masih sering diwarnai dengan perselisihan bahkan perpecahan, pada hal hampir setiap kali ketika kita berbicara kepada sesama kita selalu mengatasnamakan kasih? Apakah ada yang salah dengan kasih itu? Ataukah memang sudah demikianlah halnya keberadaan kita sebagai manusia yang tidak sempurna?
Dalam pembacaan ini, Yohanes menegaskan tentang bentuk kasih yang sesungguhnya, yaitu kasih yang sempurna dari Tuhan kepada manusia.  Disebut sebagai kasih Ilahi (Divine Love) atau kasih Agape karena kasih ini bersumber dari Allah. Kita bisa memiliki kasih ini bila kita memiliki pengenalan akan Allah. Ciri kasih Agape ini yaitu; suka memberi (mau berkorban, tanpa syarat), karena itu kasih Agape ini juga dikenal sebagai kasih “walaupun” (“Saya akan tetap mengasihi “walaupun” dia membenci, …”). Tanpa kasih Agape, kita tidak bisa menikmati kesempurnaan hidup, sebab kasih Agape inilah yang memberi kesempurnaan. Tuhan merindukan ada kasih Agape dalam hidup kita, karena itu Ia terlebih dahulu telah mendemonstrasikan kasih Agape untuk kita melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib demi keselamatan kita. Kasih agape bukan sekedar perasaan atau sebatas perkataan, namun ia harus dinyatakan secara aktif dalam seluruh aspek kehidupan kita; tanpa syarat, dalam segala situasi dan tanpa pandang bulu.
Jika kita mengatakan sudah mengasihi sesama, namun hubungan kita masih selalu diwarnai dengan perselisihan dan perpecahan, maka kasih yang kita pakai harus segera diperiksa ulang. Itu mungkin bukanlah kasih agape; yang bersumber dari Tuhan, melainkan kasih yang bersumber dari diri kita sendiri karena ada maunya.
Marilah kita belajar bertumbuh di dalam kasih Tuhan, karena kasih agape inilah yang menyempurnakan keterbatasan kita. Kita memang tidak sempurna, namun kita bisa mengasihi dengan cara yang sempurna di dalam Tuhan. Tuhan Yesus memberkati!
Amin…!

No comments:

Post a Comment